SATU
Pada bumi
yang telah kuhuni
ribuan hari
Kau jadi saksi
Hanya sedikit hari
yang kuabdikan selain
untuk diri sendiri
Ribuan hari untuk
kepentingan pribadi
Lalu apa yang kuraih
Tetap saja hidup tak
bisa kukendali
DUA
Pada bumi
aku merasa rendah diri
Karena hari demi hari
yang kulalui
tak lebih dari
hari-hari
yang selalu kuulangi
Lalu bagaimana dengan usia?
boleh jadi sebenarnya telah berhenti lama
Bagaimana dengan pengalaman?.
mungkin tak lebih dari
kejadian setahun yang ku-ulang-ulang
TIGA
Pada bumi yang kutempati
sejak lahir hingga kini.
Kau pasti mengerti
Berapa rencana amal baikku
yang tak terealisasi
karena selalu kutunda
sampai datang waktu sempurna
yang tak kunjung tiba
EMPAT
Pada bumi harus kuakui
Aku memberi
tak sebanyak aku menerima
Lalu siapa yang memikul defisit-ku
selain para penghuni bumi yang kubebani
dan atas kemurahan Ilahi
LIMA
Pada bumi aku malu
Karena terkadang aku bangga
saat terlalu banyak menerima,
bahkan kuanggap sebagai bukti
bahwa aku selalu disayangi
para penghuni bumi.
ENAM
Bumi jangan kau tertawai
Saat aku ingin diperlakukan istimewa
oleh sesama manusia
Juga saat aku ingin di anak-emaskan
bahkan oleh orang yang baru kutemui di jalan
Karena aku butuh bukti bahwa
aku adalah manusia
yang cukup layak untuk dicinta
TUJUH
Pada bumi
Mungkin kau menangisi
Saat tahu hanya secuil waktu
yang kugunakan untuk menimba
ilmu dari kitab cahaya
sumber ilmu kehidupan,
dan pedoman mencari arti
kehadiranku di dunia.
Yakni Alquran yang mulia
DELAPAN
Pada bumi yang pasti sulit memaklumi
Sedikitnya waktu malam dan siang
yang kubelanjakan untuk
meraih surga yang kau tahu
tidak murah harganya.
Maka
menangislah untuk diriku,
basuhlah tumpukan debu di jendela hatiku
dengan air matamu,
agar pintu-pintu menuju surga,
terlihat jelas di mataku.
Tanpa terasa
waktu berlari secepat cahaya
ramadhan akan segera tiba
Masihkan bekas gemblengan ramadhan
tahun silam tersisa padaku?
Sucikan Diriku
Sucikan jiwa dengan puasa
serasa tak lengkap
sebelum kau sucikan diriku
dari dosa-dosaku padamu
Hapus Menjelang Puasa
Putihnya kertas puasaku
masih terasa bergaris-garis biru
sebelum kau maafkan segala kesalahanku
Sebelum Membakar Dosa
Sebelum datang bulan pembakar dosa
Sudilah bakar dosa-dosaku padamu
Ketika Cinta Harus Memilih
Ketika cinta harus memilih
antara acara TV dan tarawih
Jiwaku sebagai laron-laron akan memilih
mengerubungi cahaya yang mana?
Puisi Indahku
Kubacakan bait-bait puisi indah
untuk membujukmu
agar menghalalkan segala dosaku padamu :
“Sebentar lagi taman puasa akan datang
dihiasi bunga-bunga kebajikan
dilindungi hamparan rumput sedekah
disejukkan kolam ringan tangan pada sesama
Siangnya dihangatkan indahnya matahari menahan nafsu
Malam harinya diterangi rembulan sholat malam
Bukankah hidup terasa begitu indah di raja segala bulan?”
Dinginnya Malam
Dinginnya malam
sirna karena hangatnya hatimu
kala bangun untuk menyiapkan
sahur buat kita bersama
Jiwa Merdeka
Kala puasa membuat
jiwa jadi begitu perkasa
untuk kendalikan nafsu
Maka dia layak disebut
jiwa yang telah merdeka
Jiwa Perkasa
Bila ingin melihat
perkasanya jiwa
Lihatlah seorang puasa
di hadapan sepiring nasi
dan segelas teh manis
di tengah terik matahari
dan perut melilit kelaparan
Dia tak sedikitpun tergoyahkan
Jiwa Dahaga (1)
Dahaga jiwa
lenyap tak berbekas
setelah meneguk mata air puasa
yang janjikan berbukit-bukit pahala
Jiwa Dahaga (2)
Jiwa dahaga
lemah tak berdaya
melawan nafsu manusia
Mendadak jadi perkasa
setelah minum madunya-puasa
yang memaksanya bertempur habis-habisan
menaklukkan nafsu yang datang menggoda
Rintihan Nafsu yang Menangis Lalu Tunduk
Hiks! Hiks!
Begitu kejamnya dikau jiwa
memaksaku tunduk padamu
Aku ingin makan tapi kau tahan
Aku kehausan tapi tak kau beri minum
Kau paksa aku bangun kala ingin tidur
Kau paksa aku bersedekah kala ingin pesta
Kau paksa aku bekerja kala aku ingin berleha-leha
Deritaku tak tak tertahan lagi…
KeMbAn9 meLaTi sun9guhLah iNdAh,, DiTeN9aH haLaMaN jadi hiaSan,,haRum RamadHan TerCium Sudah,, SaLaH dAn KhiLaf moHon DimaaFkan,,..,,
Ramadhan mulia datang lagi,
Sebulan berpuasa sudahlah tentu,
Persiapan Raya bermulalah kini,
Tetap sederhana itulah aku.
Mata kadang salah melihat……..
Mulut kadang salah berucap……
Hati kadang salah menduga…….
Kaki kadang salah melangkah…..
Tangan kadang salah berbuat…..
Telinga kadang salah mendengar…..
Nah lho…!!! banyak bener yee salah ane???
Ma2pin yee……….
Marhaban Yaa Ramadhan,,,,,,
Mpok rOGAYE Tibe2 kye
TeMen2 smUe Met puAse Yeee…….
Soto TumpAh Hrus dIelaPin
Klo aDa Slan Moon DimAAfin
ZiDan SukA DanDan
MarHaban Ya rAmaDhan,
Perkataan yang paling indah adalah “4jji”..
Lagu yang paling merdu adalah “Adzan”..
Media terbaik adalah “Al-Quran”..
Senam yang paling sehat adalah “Sholat”..
Diet yang sempurna adalah “Puasa”..
Kebersihan yang menyegarkan adalah “Wudhu”..
Perjalanan yang indah adalah “Haji”..
Hayalan yang baik adalah ingat “Dosa & Taubat”..
M@rbab@n.. y@.. R@m@dh@an..
Mohon m@@f l@hir dan B@thin..
untuk semuanya…